Rabu, 16 Juli 2014

Berburu Oleh-oleh di Pasar Sore Malioboro


 Oleh: Irma Novantia Dewi (10.1.07.0087)
Yogyakarta. Sebagai salah satu daerah budaya yang masih mempertahankan sistem pemerintahan kesultanan, Yogyakarta atau biasa disebut dengan nama Jogja mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk merasakan atmosfir kota ini. Sebuah kota dimana budaya jawa  masih dijunjung tinggi oleh mayoritas masyarakat disana baik dari segi bahasa, sopan santun, budaya keraton, maupun pakaian adatnya. Tak ayal, karena banyaknya wisatawan yang mengunjungi kota ini menjadikan masyarakat banyak yang berprofesi sebagai pedagang di pasar tradisional yang menyediakan oleh-oleh khas Jogja bagi para wisatawan.Baik dalam bentuk barang maupun kuliner semua pedagang bertebaran di sebuah pasar yang terletak tidak jauh dari pusat Alun-alun Yogyakarta.
Pasar Sore Malioboro, itulah tempat dimana segala macam kebutuhan oleh-oleh yang dibutuhkan wisatawan tersedia. Pasar ini terletak di sepanjang Jl. K.H. Ahmad Dahlan. Di dalamnya didominasi oleh pedagang kaki lima yang tidak mempunyai kios tetap untuk berjualan, sehingga karena jumlahnya yang luar biasa banyak mengakibatkan mereka banyak yang berjualan sampai di pinggir-pingggir jalan.
Salah satu kuliner khas Jogja yang bisa dijadikan oleh-oleh adalah Bakpia Patok. Penjual Bakpia Patok juga mudah ditemui di pasar ini. Selain itu juga banyak penjual kaos bersablon Jogja yang menjual kaos dengan harga sangat murah pula. 
Kalau kita ingin berbelanja di pasar ini, kita harus pandai-pandai menawar harga agar bisa mendapatkan harga termurah. Pasalnya ini merupakan pasar tradisional yang masih memakai sistem tawar-menawar. Tentunya, kita dalam bertransaksi akan lebih afdol kalau juga menggunakan bahasa Jawa agar tidak dibandrol harga mahal sama penjualnya.
Ketika hari sudah mulai memasuki malam, disepanjang jalanan menuju Pasar Sore Malioboro akan kita jumpai seniman-seniman jalanan yang luar biasakreatif. Mereka bebas berekspresi sebagai pemain musik, teaterikal, dan lain-lain dengan menggunakan kostun beraneka ragam pula.
Itulah sepenggal kisah perjalanan saya ketika mengunjungi kota Yogyakarta. Pokoknya jangan pernah mengaku pernah ke Jogja kalau belum mampir ke Pasar Sore Malioboro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar