Oleh : Friska Renytasari
Kediri
(15/7). Siapa yang tak kenal kawasan tersohor Malioboro yang ada di Yogyakarta.
Malioboro merupakan jalan yang panjangnya tidak lebih dari 2 Kilometer, membentang
mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung utara
sampai pertigaan pojokan Gedung Agung diujung Selatan. Jalan ini
merupakan jalan legendaris yang menjadi
ikon Kota Yogyakarta.
Siang hari, sepanjang Jalan Malioboro dipadati kendaraan para pelancong
maupun warga Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro, sementara dikanan-kiri
jalan ada toko berbagai macam kebutuhan pokok, serta sepanjang trotoarnya
dijejali lapak-lapak penjaja souvenir khas Yogyakarta, kemudian diujung
selatannya ada pasar Beringharjo, tak ketinggalan sejumlah pusat perbelanjaan
dan hotel yang ikut menggerakkan perekonomian warga Yogyakarta.
Sedangkan pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma dari berbagai sajian
kuliner yang siap menggoda penciuman parapelancong baik lokal maupun
mancanegara, terhampar ratusan tikar Warung lesehan dengan menu khas Gudeg
Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai menu kuliner lainnya. Keriuhan suasana lesehan
akan dilengkapi oleh alunan sejumlah seniman yang melantunkan musik dan lagu
secara nomade (dalam istilah kuno disebut sebagai “mbarang” atau pengamen).
Rasanya Jalan Malioboro ini tidak akan pernah tidur karena akan tetap ada
hiruk pikuk baik warga maupun wisatawan, mulai dari pagi hingga pagi lagi. Di
Malioboro selain memburu kuliner khas Jogja kita dapat berbelanja barang-barang yang dijadikan buah tangan untuk
keluarga maupun kerabat tercinta, tak perlu khawatir dengan harga-harga yang
akan ditawarkan pedagang kepada kita. Jika kita termasuk orang yang suka akan
tawar-menawar, yang paling cocok berbelanja di lapak-lapak penjaja oleh-oleh
khas Jogja. Namun, jika tidak suka akan tawar menawar kita bisa berbelanja di
pertokoan pusat oleh-oleh yang ada di kawasan Malioboro.
Perjalanan wisata tanpa mengenenal kuliner dan memborong kerajianan khas
daerah tujuan pasti terasa kurang lengkap dan kurang nikmat, karena kedua hal
tersebut sebenarnya inti dari perjalan wisata. Meski demikian saat sepanjang
jalan Malioboro ini sangat ramai, para wisatawan yang asyik berbelanja maupun
mencicipi kuliner dituntun harus tetap berhati-hati karena tidak jarang terjadi
kejadian kriminal seperti pencopetan dan penodongan terjadi di kawasan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar