Oleh
: Ernaningsih (10.1.01.07.0060)
S
|
alah
satu tempat yang tidak boleh terlewatkan saat kita ke Yogyakarta ialah
Malioboro, tempat yang terkenal sebagai surga belanjanya kota Gudeg. Banyaknya
wisatawan yang datang membuat Malioboro menjadi tempat yang tidak pernah sepi,
semakin larut Malioboro semakin menunjukkan eksistensinya. Karena ramainya
tempat ini membuat jalanan Malioboro macet bahkan pejalan kaki kesulitan untuk
menyeberang jalan. Banyaknya pedagang kaki lima, kendaraan yang tidak berhenti
pada tempatnya, dan kendaraan yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas
menjadikan jalanan Maliboro padat merayap.
Tidak adanya petugas lalu
lintas yang berjaga dan mengatur lalu lintas di jalan Malioboro menambah
leluasanya para pelanggar lalu lintas di jalan ini. Tidak hanya kendaraan saja
yang menjadi penyebab kemacetan, namun pejalan kaki juga mempunyai andil dalam
hal ini. Banyak pejalan kaki yang menyeberang tidak melewati zebra cross dan
menyeberang jalan ketika lampu lalu lintas berwarna hijau sehingga jalanan
menjadi tidak lancar, selain itu hal tersebut dapat membahayakan pemakai jalan
itu sendiri. Pejalan kaki juga tidak bisa berjalan di trotoar yang seharusnya
menjadi haknya karena trotoar telah beralih fungsi menjadi tempat berjualan
pedagang kaki lima sehingga pejalan kaki harus berjalan di bahu. Pejalan kaki
yang tidak berjalan di trotoar akan menghambat kendaraan yang melaju dan
pengguna kendaraan harus pelan-pelan serta hati-hati agar tidak menabrak
pejalan kaki. Untuk pengguna jalan di kawasan Malioboro sebaiknya lebih sadar
akan tata tertib agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar