Senin, 21 April 2014

Ajang Bergengsi Yang Tinggal Nama



KEDIRI – Ajang dua tahunan putra – putri kampus universitas nusantara PGRI Kediri tidak terdengar lagi gaungnya. Hal ini disinyalir karena tidak terprogramnya kegiatan putra – putri kampus, padahal kegiatan putra putri kampus sangat diminati oleh mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri, karena dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan bakat dan minat. “Sangat disayangkan jika ajang pemilihan putra – putri kampus harus dihapus, karena menurut saya ajang ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukan prestasi dan talenta”. Ungkap Melati Afifah Fauzi yang merupakan pemenang putri kampus 2012. Selain itu peserta putra – putri kampus merupakan mahasiswa yang memang benar- benar berprestasi, seperti pemenang putri kampus 2010 yakni Dyo mahasiswa jurusan manajemen Fakultas Ekonomi, merupakan finalis Galuh Kota Kediri 2010, wakil I Kirana Kabupaten Kediri 2013. Selain itu Dyo merupakan mahasiswa lulusan terbaik jurusan manajemen Fakultas Ekonomi tahun 2014.
Melati Afifah Fauzi pemenang putri kampus 2012 dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi nilai – nilai akademik yang membanggakan pernah diraihnya, selain itu Melati juga sering mengikuti secara aktif kegiatan – kegiatan non-akademik yang diselenggarakan baik di dalam maupun di luar kampus. Pendapat lain juga diungkapakan oleh salah seorang finalis putra kampus 2012 yang juga merupakan finalis putra batik Kabupaten Kediri tahun 2013, Dwi W. “Saya sangat tidak setuju jika kegiatan putra – putri kampus harus dihapus, karena menurut saya ajang bergengsi seperti ini malah seharusnya dikembangkan, karena bisa menjadi ajang pembuktian untuk menunjukan prestasi lebih, memang selama ini kegiatan putra – putri kampus kurang terdengar dan hampir tidak ada kegiatan pasca pemilihan putra – putri kampus, tapi menurut saya kalau hanya karena itu tidak perlu dihapus tetapi mungkin yang lebih diperbaiki adalah program kerja untuk semua finalis putra – putri kampus tersebut, ajang seperti ini sangat di perlukan sekali selain sebagai ajang pembuktian bagi mahasiswa untuk menunjukan prestasi juga bisa menjadi sebagai media promosi bagi kampus kita”. 
Namun saat ini kegiatan putra – putri kampus yang diadakan setiap dua tahun sekali oleh Fakultas Ekonomi mulai tahun 2014 telah ditiadakan dan digantikan dengan ajang pencarian bakat yakni “FE TALLENT”. Sampai saat ini belum diketahui kenapa ajang pemilihan putra – putri kampus harus dihapus dan diganti dengan ajang pencarian bakat “FE TALLENT.” Salah seorang finalis putra kampus 2012 dari jurusan manajemen Fakultas Ekonomi, Satrio mengungkapakan bahwa dia juga tidak mengira ajang putra – putri kampus dihapus dan diganti dengan ajang pencarian bakat “FE TALLENT”. “Saya tidak tahu dan tidak mengerti kenapa ajang pemilihan putra – putri kampus harus dihapus dan diganti dengan ajang pencarian bakat “FE TALLENT”. Padahal menurut saya lebih bermanfaat ajang putra – putri kampus daripada “FE TALLENT”. Ungkap Satrio.

Oleh : Dwi Widayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar