Senin, 21 April 2014

PEMANDANGAN SAMPAH DI WISATA GUNUNG KLOTOK KEDIRI




                                                                                 Oleh : ETRI UTAMI


Gunung Klotok adalah salah satu gunung yang terdapat di dekat kaki Gunung Wilis. Gunung ini terletak di Mojoroto, Kediri. Ada yang mengatakan bahwa Klotok sebenarnya adalah salah satu bukit dari Gunung Wilis, karena banyak didatangi orang, dan lumayan jauh dari Gunung Wilis itu sendiri, kebanyakan orang menyebutnya dengan Gunung Klotok. Keunikan gunung ini adalah bentuknya menyerupai sosok perempuan yang sedang tidur
Kawasan wisata Gunung Klotok saat ini telah dikembangkan sebagai wisata keluarga. Kawasan wisata kaki Gunung Klotok terdiri dari beberapa objek wisata yang menjadi satu kesatuan wisata Gunung Klotok, yaitu: Museum Airlangga, water park, wisata Goa Selomangleng, wahana perminan. Permasalahan sampah di kawasan wisata ini meningkat signifikan saat musim liburan tiba. Pemandangan sampah dimana-mana, selain memberikan view negaif sampah  juga menimbulakan bau yang tidak sedap. Gangguan bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang lebih mengancam kelangsungan tempat wisata ini.
Permasalahan utama yang muncul di kawasan wisata ini sudah sangat jelas, yaitu rendahnya sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. Sampah yang menumpuk dibiarkan berhari-hari, kurangnya fasilitas berupa tempat sampah menjadi kendala utama dalam kasus ini, karena budaya serta perilaku masyarakat yang belum bisa sadar akan pentingnya lingkungan hidup.
Sistem pengelolaan dan pengolahan sampah di lapangan sangat minim dan terbatas. Tumpukan sampah menyebar hampir di seluruh kawasan wisata. Tumpukan sampah signifikan meningkat saat musim liburan. Fasilitas tempat sampah yang tersedia sangat terbatas dan tidak layak. Pengunjung cenderung membuang sampah sembarangan seperti di pot-pot bunga, kolam air mancur, dan selokan. Lebih mengenaskan lagi dampak dari pengelolaan sampah yang kurang, di warung apung yang seharusnya terdapat kolam ikan di bawah tempat makan, kolam tersebut beralih fungsi menjadi tempat sampah. Hasil pengamatan menunjukkan, para pengunjung warung apung langsung membuang sampah makanan seperti plastik pembungkus, sisa makanan dan lain-lain langsung ke bawah tempat mereka makan. Hal ini disebabkan pula karena terbatasnya jumlah bak sampah di tempat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar