Jumat, 25 Juli 2014

LEGENDA KULINER KOTA TAHU

Oleh : Dwi Wulandari
    10.1.01.07.0056
Nasi tumpang menjadi wisata kuliner masyarakat Kediri sendiri maupun pengunjung dari luar kota.  Nasi tumpang sekilas nampak seperti nasi pecel pada umumnya, bedanya kuah nasi tumpang berupa sambal tumpang. Sambal tumpang itu sendiri merupakan sambal yang berbahan dasar tempe yang mengalami fermentasi lebih lama dari pada tempe yang biasa di konsumsi, orang Kediri biasa menyebutnya terbuat dari tempe yang sudah basi (tempe bosok). Sering disebut nasi pecel tumpang.
                Nasi pecel tumpang yang populer di daerah Kediri dan sekitarnya ini biasanya digunakan sebagai sarafan pagi. Sambal tumpang di sajikan tanpa banyak variasi yaitu: nasi, sayuran (daun pepaya, kenikir, kacang, toge, pepaya muda dsb), lalapan (kemangi, mentimun), sambal goring tempe serta lauk rempeyek dan krupuk nasi (puli). Terkadang ada juga lauk sebagai tambahan seperti tempe, tahu, ayam, telor dll. Biasanya nasi tumpang disajikan dalam daun pisang.
                Penjual nasi tumpang dapat kita jumpai hampir di setiap desa di Kediri. Di pusat Kediri, dapat ditemui di Jl Dhoho, di dalam area pasar Bandar(pagi-siang hari), di trotoar Jl. Brawijaya dan masih banyak lagi tempat lainnya.

Belajar menjadi pembuat berita di Radar Kediri

Hari itu, Sabtu 21 Juni 2014 Mahasiswa Universitas Nusantara Kediri berkunjung ke Radar Kediri. Kunjungan jurnalistik di Radar Kediri ini untuk memperoleh informasi  cara kerja untuk memperoleh berita dan proses pembuatan berita. Ternyata hal itu tidak hal yang gampang, Endro Purwito selaku kru redaksi menjelaskan bahwa untuk memperoleh berita wartawan yang bekerja di radar kediri harus mencari berita yang aktual, dimana saat itu ada kejadian wartawan langsung ke tempat kejadian agar berita itu menjadi berita yang aktual pada hari itu. Tim pemasaran pada radar kediri harus menarik dalam proses pembuatan dengan media cetak, agar konsumen tidak bosan membaca berita dan selalu bisa memberikan informasi yang jelas dan edukasi pada semua kalangan. Proses pembuatan berita ternyata tidak mudah seperti yang ku bayangakan, ternyata ada tahap-tahapnya. Dari perencanaan berita, rapat penentuan berita, melakukan penulisan setelah wartawan melakukan rapat redaksi, editing berita,layout dikomputer atau penantaan berita dikomputer sampai pengiriman melalui internet yang tempatnya berada di nganjuk dan setelah itu berita baru bisa di cetak.
NAMA: IMROATUS SHOLIHAH
NIM    : 10.1.01.07.0084

RADAR KEDIRI RAYA BUKAN SEKEDAR INFORMASI

Oleh    : DWI WULANDARI
NPM   : 10.1.01.07.0056

Kunjungan Mahasiswa ke Radar Kediri- Salah satu tugas akhir Jurnalistik, mahasiswa tingkat IV kampus UNP Kediri dimana kami telah melakukan kunjungan di Radar Kediri pada tanggal 21 Juni. Radar Kediri berdiri pada tanggal 12 Juli 1999. Di sana kami mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru tentang Jurnalistik. Langkah yang kami lakukan ini adalah salah satu cara untuk membangun kesadaran mahasiswa akan pentingnya komunikasi, baik secara lisan maupun tulis.
Di Radar Kediri para wartawan mulai memenuhi ruangannya mulai pukul 18.00, untuk mengedit semua informasi yang di dapat. Dalam proses editing terdapat beberapa bagian, yaitu:
  1.   Proses editing. Yang dilakukan oleh semua wartawan.
  2. Proses penyeleksian. Dilakukan oleh Redaktur yang menyeleksi mana berita yang akan dimuat dan mana yang tidak.
  3. Proses layout. Yang dilakukan oleh layouter yang bertugas untuk mendesain koran (desain grafis).
  4.  Proses pengiriman hasil layouter. Hasil dikirim melalui internet yang menggunakan jasa email.
  5.  Proses percetakan. Dilakukan di Nganjuk.
Radar Kediri salah satu tempat pemberitaan sebuah berita atau informasi. Melalui surat kabar masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi.