Senin, 21 April 2014
Perhatikan Pasar Sebagai Nafas Perdagangan Mikro Dan Makro
NGANJUK – Pasar tradisional menjadi salah satu alternatif
sebagai kunjungan untuk mencari kebutuhuan pokok sehari- hari ini bagi
masyarakat. Ditengah – tengah perkembangan jaman yang semakin maju keberadaan
pasar tradisional ditengah- tengah masyarakat kian tergeser di kehidupan kota
yang sekarang lebih memilih berbelanja di swalayan atau mini market yang juga
menyediakan kebutuhan pokok yang tidak kalah lengkap. Seperti di pasar Wage– NGANJUK yang terkesan kotor menjadi
para pengujung berpindah haluan ke mini market atau swalayan yang jauh lebih
higienis dan lebih terjamin kebersihanya.
Sulis (26) warga kota Nganjuk mengatakan bahwa
lebih senang berbelanja di swalayan ketimbang di
pasar
tradisional “ saya lebih suka berbelanja di swalayan daripada pasar tradisional
pasalnya selain tempatnya juga bersih tapi juga saya bisa refreshing melihat
cewek- cewek yang lebih oke disini” terang pria gempal ini.
Tak hayal pasar ini menjadi sepi ,jika berkaca dari 2 tahun lalu tahun
ini menjadi tahun yang berat bagi penjual di pasar tersebut. Tono (53) penjual sayur mengatakan setiap
tahun jumlah pembeli menurun ”benar mas biasanya kios kami habis
25 sak wortel dan lebih dari 200 buah gobis
yang terjual tapi kini hanya 10 samapi 15 sak saja mas dan jika barang
masih sisa banyak kami setor ke pasar sebelah yang lebih banyak pembeli dan
ramai mas” kata ibu paruh baya ini.
Pasar
tradisional hendaknya juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah setempat agar
lokasi dan fasilitas pasar juga diperhatikan supaya para pembeli merasa nyaman
dan aman. Bahan pokok dan sayuran tidak kalah segar dibandingkan di swalayan,
bedanya di swalayan menggunakan mesin pendingin dan di pasar masih asri dan
alami. Menjadikan pasar sebagai tujuan utama berbelanja itu sangat menguntungkan
untuk memeratakan pendapatan bagi penjual kecil, sedang dan besar.
OLEH : DWI ARDI IRAWAN
NIM : 10.1.01.07.0050