KEDIRI- kumuh dan jorok adalah kesan yang melekat pada pasar tradisional. Tak heran pasar tradisional di sejumlah daerah semakin ditinggalkan konsumen yang beralih ke pasar modern alias mall yang lebih bersih dan nyaman. Akan tetapi berbeda di Pasar Pamenang tradisional Pare, misalnya, semakin hari Pasar Pamenang Pare semakin rame di kunjungi pembeli karena fasilitas yang lengkap dan tempat yang nyaman sehingga pengunjung betah untuk belanja di pasar pamenang Pare.Pasar pamenang ini resmi dibuka pada tahun 1994 oleh pemerintah Kediri.
Perputaran uang di pasar tradisional Pamenang Pare cukup besar dan tidak kalah dari pasar modern atau Mall. Dan yang menikmati perputaran uang tersebut bukan pemodal besar, tapi pelaku usaha kecil menengah. "Pasar tradisional Pamenang Pare sudah menjadi penggerak ekonomi masyarakat Kediri terutama kecamatan Pare, Puncu dan Kandangan " ucapnya Septi pedagang di Pasar Pamenang Pare’’.
Salah seorang warga, “Eka Yuniar yang sedang belanja di pasar pamenang Pare mengatakan “pasar tradisional menawarkan hal berbeda ,dibanding pasar modern. Misalnya soal jajanan khas suatu daerah yang biasanya mudah ditemui di pasar tradisional. "Kalau cari jajan pasar, langsung teringat pasar tradisional," katanya. "Harga barangnya lebih murah, tapi tidak murahan," ujar dia melanjutkan.Warga lain, Andi Wijaya mengaku lebih senang belanja di pasar tradisional Pamenanag , Selain bisa tawar-menawar harga, barang yang dijual lebih segar. "Sayang sekali kalau pasar tradisional sepi pembeli dan sampai ditutup. Banyak orang yang ekonominya tergantung pada aktivitas jual beli di pasar tradisional," ujarnya. (eko marufi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar