Senin, 21 April 2014

SELOMANGLENGKU YANG KURANG PERHATIAN



 OLEH: HERI MARTA KRISDIANTO



Goa Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.

Menurut Dewi 21th warga kampung baru kota kediri: selomangleng itu kebersiahan kurang terjaga karna banyak sampah dimana-mana dan fasilitasnya juga kurang terurus, lebih baik kalau selomangleng diadakan  hiburan, sarana hiburan yang ada sebaiknya dikelola lagi karena sudah lama tidak terpakai, dan apabila fasilitas itu diperbaiki maka pengunjung khususnya anak kecil, akan tertarik untuk bermain di area selomangleng, dan untuk kebersiahannya seharusnya setiap hari tempat-tempat tertentu yang sering di buat para pengunjung untuk duduk lebih diperhatikan kebersihannya agar pengunjung merasa nyaman. Tetapi tempatnya penuh dengan sejarah jadi minat pengunjung untuk berkunjung tetap banyak.


Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia. “saya sering ke gua selomangleng bersama keluarga saya, karna selain saya dapat berwisata n liburan bersama keluarga, saya bisa mengajari anak-anak saya sejarah yang ada di kota Kediri” begitulah menurut penuturan sinta 25 th warga ngronggo kota Kediri. Selain itu ia juga menambahkan bahwa “fasilitasnya baik karna ada kolam renang, are cros, mesium n pure”

Sampai sejauh ini tidak ada upaya terencana dari instansi terkait untuk membuat situs Selomangleng terpahami secara memadai oleh masyarakat yang berdiam di sekitarnya (untuk kemudian memampukan mereka untuk melakukan pemeliharaan secara signifikan). Perhatian yang ada hanya ala kadarnya saja. Dalam banyak hal yang terjadi malah sebaliknya. Kawasan Selomangleng sekarang ini justru lebih diriuhkan oleh berbagai macam kegiatan yang tidak hanya akan mengurangi respek masyarakat terhadap keberadaan si situs, namun juga mengancam keaslian dan keutuhannya. Keberadaan tempat hiburan (kolam renang, panggung hiburan dan sejenisnya) yang dibangun secara permanen hanya beberapa belas meter dari situs, beberapa patung yang lenyap dan ditambal secara serampangan dengan menggunakan semen merupakan bukti nyata ancaman tersebut. Walaupun tidak jauh dari lokasi tersebut berdiri museum, namun keberadaannya praktis tidak menggetarkan siapapun. Praktis tidak ada aksi-aksi 'spektakuler' pihak penanggung-jawab temuan arkeologis tersebut untuk membuat situs Selomangleng lebih bermakna bagi masyarakat dan bangsa ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar