Oleh : ETRI UTAMI
Gunung
Klotok adalah salah satu gunung yang terdapat di dekat kaki Gunung Wilis. Gunung ini
terletak di Mojoroto, Kediri. Ada yang
mengatakan bahwa Klotok sebenarnya adalah salah satu bukit dari Gunung Wilis,
karena banyak didatangi orang, dan lumayan jauh dari Gunung Wilis itu sendiri,
kebanyakan orang menyebutnya dengan Gunung Klotok. Keunikan gunung ini adalah
bentuknya menyerupai sosok perempuan yang sedang tidur
Kawasan
wisata Gunung Klotok saat ini telah dikembangkan sebagai wisata keluarga.
Kawasan wisata kaki Gunung Klotok terdiri dari beberapa objek wisata yang
menjadi satu kesatuan wisata Gunung Klotok, yaitu: Museum Airlangga, water
park, wisata Goa Selomangleng, wahana perminan. Permasalahan
sampah di kawasan wisata ini meningkat signifikan saat musim liburan tiba.
Pemandangan sampah dimana-mana, selain memberikan view negaif sampah juga
menimbulakan bau yang tidak sedap. Gangguan bau yang menusuk dan pemandangan
(keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca indera. Begitu dominannya
gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang lebih mengancam
kelangsungan tempat wisata ini.
Permasalahan
utama yang muncul di kawasan wisata ini sudah sangat jelas, yaitu rendahnya
sistem pengelolaan dan pengolahan sampah. Sampah yang menumpuk dibiarkan
berhari-hari, kurangnya fasilitas berupa tempat sampah menjadi kendala utama
dalam kasus ini, karena budaya serta perilaku masyarakat yang belum bisa sadar
akan pentingnya lingkungan hidup.
Sistem
pengelolaan dan pengolahan sampah di lapangan sangat minim dan terbatas.
Tumpukan sampah menyebar hampir di seluruh kawasan wisata. Tumpukan sampah
signifikan meningkat saat musim liburan. Fasilitas tempat sampah yang tersedia
sangat terbatas dan tidak layak. Pengunjung cenderung membuang sampah
sembarangan seperti di pot-pot bunga, kolam air mancur, dan selokan. Lebih
mengenaskan lagi dampak dari pengelolaan sampah yang kurang, di warung apung
yang seharusnya terdapat kolam ikan di bawah tempat makan, kolam tersebut beralih
fungsi menjadi tempat sampah. Hasil pengamatan menunjukkan, para pengunjung
warung apung langsung membuang sampah makanan seperti plastik pembungkus, sisa
makanan dan lain-lain langsung ke bawah tempat mereka makan. Hal ini disebabkan
pula karena terbatasnya jumlah bak sampah di tempat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar