Selasa, 22 April 2014

Bedah Buku Hall Kampus II






                                                oleh : Dwi Wulandari 


KEDIRI – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusantara PGRI Kediri, mengadakan kegiatan di HALL Kampus II Lantai 3 mengenai bedah buku tanggal 15 April 2014 pemateri oleh Dini Novi Cahyati  dan Dr. Andri Pitoyo, M.Pd. Buku yang diseminarkan berjudul “Sekolah Ajaib dalam Pendidikan Keluarga”. Tokoh dalam buku tersebut sangat menarik yang diperankan oleh Totto-chan yang memiliki nama asli Tetsuko Kuroyanagi. Cerita pendidikan di Jepang dalam karya novel Totto-chan Gadis Kecil di Jendela.
                Totto-chan dikarakteristikkan sebagai gadis kecil yang lugu, jujur, banyak ingin tahu dan banyak pula cita – citanya. Gadis kecil yang sempat di keluarkan dari sekolah dasar saat kelas satu karena kelakuannya yang aneh, nakal dan sering membuat kegaduhan di kelas. Dengan ulahnya yang aneh Totto-chan dikeluarkan dari sekolah dan pindah ke sekolah Tomoe. Sekolah Tomoe berbeda dari sekolah yang lama dan sekolah pada umumnya yaitu perbedaan pengajaran. Anak – anak boleh tidak memakai seragam sekolah justru mereka boleh memakai pakaian bebas. Alasan Mr. Kobayasi Kepala Sekolah Tomoe ialah agar anak – anak tidak takut pakaiannya kotor atau sobek yang pastinya akan dimarahi orang tuanya. Kalimat tersebut nampak pada kutiban buku: …dia ingin semua murid mengenakan pakaian usang agar mereka tidak perlu mengkhawatirkan pakaian mereka akan kena lumpur atau robek. Menurutnya, sayang kalau anak – anak harus takut dimarahi akibat mengotori pakaian mereka, atau ragu – ragu bergabung mengikuti suatu permainan kerena cemas baju mereka akan robek. Mr. Kobayasi adalah kepala sekolah yang lain dari pada kepala sekolah yang lain, begitu unik dan ajaib yang mampu memenuhi keinginan anak.
                Di sekolah itu tercermin antara murid dengan murid sangat akrab. Bahkan para gurupun juga sangat akrab dengan murid – muridnya. Mr. Kobayasi dan guru – guru sering mengadakan pengajaran di luar kelas seperti berjalan-jalan di Kuil Kuhonbotsu, Kuil yang paling dengan dengan sekolah. Selain itu Kepala sekolah juga memberi pelajaran berenang. Murid-murid berenang boleh tidak memakai baju dan apabila ada anak yang ingin memakai baju renangpun juga boleh. Di lihat dari isi buku tersebut mengajarkan kegiatan pembelajaran yang ajaib yang sangat disukai oleh murid – murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar