Selasa, 22 April 2014

Suasana Sekolah di Tengah Hiruk Pikuk Kegiatan Mahasiswa

                                                             Oleh : Ima Nurfaningsih

          Kamis (27/3) pemandangan tampak berbeda di halaman SMK PGRI 4 Kota Kediri dari tahun sebelumnya, suasana halaman SMK PGRI 4 Kediri tampak ramai. Hal ini disinyalir bukan karena ada kegiatan di SMK tersebut, melainkan tampak siswa SMK PGRI 4 dan mahasiswa Fakultas Teknik yang akan mengikuti PBM (Proses Belajar Mengajar). Gedung sekolah yang terletak di Mojoroto Gg. VI, yang diketahui setiap pagi digunakan untuk SMK PGRI 4 Kediri ternyata tahun ini juga digunakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik. Alhasil, suasana sekolah tampak berbeda dengan sekolah pada umumnya. Yang biasanya keadaan sekolah akan sepi dan kondusif ketika siswa masuk kelas untuk mengikuti PBM, tetapi tidak pada SMK PGRI 4 karena terlihat mahasiswa saling bercengkerama di halaman sekolah.
          Gedung SMK PGRI 4 yang juga mempunyai nama lain Kampus 2 UNP Kediri ini memiliki 3 lantai. Lantai 1 digunakan untuk mahasiswa Fakultas Teknik, sedangkan lantai 2 digunakan untuk siswa SMK PGRI 4. Anis Kristanti, salah satu guru di SMK PGRI 4, mengatakan bahwa gedung sekolah yang digunakan oleh siswa SMK dan mahasiswa sangat mengganggu anak SMK. “Kalau ditanya mengganggu atau tudak, ya pasti mengganggu, mbak. Jika hall yang kebetulan letaknya di lantai 3 bersebelahan dengan kelas siswa SMK digunakan, ini berpengaruh pada jalannya PBM,” tutur Anis Kristanti.
          Kegiatan serta tigkah laku Siswa SMK dan sederajat memanglah masih dalam pengawasan guru dan orang tua apalagi dalam hal pergaulan. “Mahasiswa juga sering merokok di area sekolah, hal ini berbanding terbalik dengan peraturan di SMK PGRI 4 yang melarang setiap siswa merokok. Kami selaku guru menjadi khawatir jika nanti anak-anak ikut-ikutan merokok,” kata perempuan berkerudung itu.
          Dalam penggunaan fasilitas sekolah antara siswa SMK PGRI 4 dengan mahasiswa pada dasarnya memiliki hak yang sama. Akan tetapi mahasiswa yang tingkat pendidikannya lebih tinggi dibanding siswa SMK ada kesan bahwa yang tua yang berkuasa. “Hak antara anak SMK PGRI 4 dengan mahasiswa sama. Akan tetapi ada segelintir mahasiswa yang kurang menyadari hali itu. Misalnya, mading milik SMK PGRI 4 diletakkan begitu saja oleh mahasiswa dan diganti dengan mading milik mahasiswa. Hal ini nantinya dapat membuat siswa tidak peduli dengan fasilitas di area sekolah karena lagi-lagi banyak digunakan mahasiswa,” jelas guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia tersebut.
          “Keadaan ini tidak mengganggu, Saya sudah terbiasa dengan kehadiran mahasiswa yang keluar masuk area sekolah,” ujar Affandi salah satu siswa SMK PGRI 4 Kediri. Hal berbedaa diucapkan oleh Dwi yang juga merupakan siswa SMK PGRI 4 Kediri. “Tentunya ada saat-saat tertentu yang mengganggu konsentrasi belajar Kami,” ungkapnya.
          Kendati demikian, apapun dan bagaimanapun suasana di SMK PGRI 4, para guru dan siswa harus pandai-pandai mengkondisikan diri mereka sendiri agar  PBM dapat terlaksana dengan lancar dan siswa tidak lagi memegang prinsip sekolah teko muleh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar