Oleh : IMA ROTU RIZKI
10.1.01.07.0083
Ritual Do'a |
Senjayan,Gondang,Nganjuk,
7 Mei 2014. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya begitulah ungkapan
yang tepat untuk warga Senjayan,Nganjuk. Acara selamatan yang dominan diikuti
bapak-bapak , disini justru Ibu-ibu yang boleh mengikuti, Ibu yang dianggap
sebagai sesepuh menjadi pemimpin do’a dalam ritual selamatan ini. Bancaan Sego
Liwet itulah nama selamatan ini, selamatan ini adalah ritual warga Senjayan
dalam rangka mengirim doa kepada anak yang sedang hamil tua supaya cepat
melahirkan dengan selamat.
Berebut Sajian |
Selamatan ini digelar di
depan rumah salah satu warga yaitu Ibu Sainem (65),Ibu Sainem mengirimkan do’a
untuk anaknya yang berada di Surabaya yang saat ini sedang hamil tua. Selamatan
ini sangat sederhana, menu sajiannya yaitu nasi liwet dalam kuali, urap-urap,
tahu goreng, dan telur rebus. Dalam ritualnya para Ibu-Ibu atau kaum perempuan
mengitari sajian, kemudian pemimpin doa membacakan mantera-mantera dan semua
mengamini, setelah selesai para ibu-ibu berebut nasi bancaan dan langsung
dibawa lari, ritual ini bermaksud agar bayi yang dikandung cepat keluar ,
sehat, cepat besar dam bisa berjalan berlari ungkap Ibu Sainem.
Kuali Dipecahkan |
Setelah semua ibu-ibu
meninggalkan tempat bancaan, tuan rumah mengangkat kuali tempat nasi liwet dan
memecahkannya ditengah jalan, ritual ini bermaksud agar air ketuban Ibu hamil
cepat pecah dan bayi segera lahir. Ritual ini sudah turun-temurun dan sudah
mendarah daging bagi warga Senjayan. Mungkin bagi kita ini hal yang sangat tabu
atau lucu, namun inilah adat, Negara kita Negara yang kaya memliki ratusan suku
adat yang berbeda-beda dan kita patut melestarikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar