oleh : DWI NIHAYATUL KHUSNA
10.1.01.07.0055
SUKA
DUKA MEMANEN BAWANG MERAH
Bawang
merah merupakan salah satu komoditas yang dibutuhkan oleh setiap ibu rumah
tangga setiap mereka memasak. Bawang merah pun biasanya juga ditanam di
sawah-sawah warga yang biasanya terletak di daerah pinggiran kota, salah
satunya yang ada di desa Senjayan. Desa Senjayan merupakan desa yang terletak
di kec. Gondang Kab. Nganjuk. Desa ini termasuk desa yang terpencil dan jauh
dari hingar bingar kehidupan kota. Kehidupan di desa senjayan ini lumayan
nyaman. Mayoritas warga sini bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu hasil
pertanian di desa ini adalah bawang merah. Dalam proses memanen kali ini pak
Tasmin yang merupakan salah satu warga di desa ini yang juga memiliki lahan
sawah yang ditanami bawang merah berencana mempekerjakan dua orang pekerja dan
dibantu oleh menantunya. Momen ini kemudian juga di manfaatkan oleh mahasiswa
KKN UNP Kediri dari kelompok 54 untuk membantu proses memanen bawang merah
milik pak Tasmin. Hal ini dilakukan guna membantu Pak Tasmin agar beliau tidak
perlu mempekerjakan banyak orang. Selain itu secara kebetulan pak Tasmin adalah
bapak pemilik rumah yang di tempati sebagai posko mahasiswa KKN kel 54.
Proses
panen kali ini sedikit berbeda dari biasanya, menurut bu Tasmin yang merupakan istri dari Pak Tasmin, kualitas
hasil panennya kali ini sedikit menurun
karena terserang hama dan intensitas hujan yang tinggi di malam hari. Bukan
hanya keluarga pak tasmin saja yang merasakan hal ini, namun para petani
lainpun juga mengalami hal serupa. Sebagai perbandingan misalnya, pada panen
tahun kemarin dapat menghasilkan panen yang memuaskan, namun kali ini menurun
drastis. Salah satu warga desa yang
bernama Sundari yang merupakan menantu Pak Tasmin sampai menjual sapinya untuk
biaya penanaman kembali bawang merah.
Menurut
Bu Rubingah warga dusun Karang Ingas, Sebenarnya di desa senjayan ini hanya
beberapa petani yang berani menanam bawang merah, hal ini dikarenakan mengandung
resiko yang cukup tinggi dikarenakan membutuhkan modal yang besar, pemeliharaan
tanaman yang membutuhkan ketekunan serta harga jual bawang merah yang tidak
stabil dari waktu ke waktu.
Perkiraan
harga jual bawang merah pada bulan ini dari petani sekitar Rp. 5000 – Rp. 7000
per kilogram. Padahal jika menilik panen yang dilakukan tahun kemarin yang bisa
mencapai Rp. 40.000 per kilo. Bisa dibayangkan betapa makmurnya para petani di
desa ini jika harga bawang merah tetap stabil. Namun kenyataannya harga bawang
merah tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan oleh para petani. Karena
itulah hanya petani yang ulet dan memiliki keberanian dalam mengambil resiko
tinggilah yang mampu bertahan dengan keadaan seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar