REJOSO – Kecamatan Rejoso adalah salah satu kecamatan yang
ada di Kabupaten Nganjuk bagian Utara perbatasan antara Kabupaten Bojonegoro.
Bisa dikatakan bahawa kecamatan Rejoso bisa dikatakan Kecamatan yang masih ndeso karena lokasinya yang berdekatan
dengan hutan. Sehingga Kecamatan Rejoso dijadikan salah satu tempaat KKN anak
UNP Kediri.
Satu hari
setelah kita tiba di Kecamatan Rejoso untuk tepatnya di Desa Musir Lor, pada
pukul 20.15 WIB pada tanggal 26 April 2014.. Ada seorang tokoh masyarakat yang
memberi tau kita bahwa ada seorang warga dusun Ngarung Desa Musir Lor tinggal
seorang nenek tua yangt hidup sebatang kara di rumah yang sangat rapuh dan bisa
dikatakan sudah tak layak ditempati. Beliau hanya hidup sendirian karena sudah
tidak memiliki sanak keluarga. Terketuk rasa empati kita kepada mbah Munirah
yang hidup sebatang kara tersebut. Walaupun umur mbah Munirah sudah mencapai 90
tahun tapi beliau masih kelihatan energik dan bersemangat.
Keesokan harinya kita berbondong – bondong untuk membuktikan sendiri berita tersebut. Setelah
tiba di gubuk mbah Munirah kita semua sangat tercengang dan terketuklah rasa
empati kita untuk membantu. Terbersit satu pertanyaan dalam angan – angan kita
semua satu masalah yang luput dari
penglihatan pemerintah. “Dan nyamankah mbah Munirah tinggal di rumah yang
sangat memperhatinkan ini? “
Kata salah satu warga, beliau adalah tetangga dekat si
mbah yang bernama Bu Sukarmi, “ jane kulo
nggeh mboten tego mas, kalean bapake nggeh sampun dirayuk,tapi si mbah mboten
puron.. lek jawah kulo angen – angen...
duh gusti...paringi slamet.. pun dirubohne daleme si mbah... “ dengan
terbata – bata dan meneteskan air mata.
Semakin
tertampar kita, pada saat kerja bakti bedah rumah si mbah, banyak kita temukan
binatang – binatang yang sangat berbahaya,seperti kalajengking, lebah, beberapa
ekor ular. Dan ada salah satu ular yang disinyalir adalah Ular siluman. Pak
Lurah mengatakan “si mbah ini keras kepala mas, walaupun banyak binatang –
binatang berbahaya dan pas ujan deres
mbah Munirah tidak pernah mau meninggalkan gubuknya ini, hebat ya mas mbah
Munirah ini” ucapnya sambil tersenyum. Kuasa tuhan yang melindunggi mbah
Munirah yang hidup sebatang kara.
Setelah rumah si mbah di bedah rumah dan layak untuk
ditempati, terbayarlah sudah rasa kesedihan kita semua. Sekarang si mbah sudah bisa tinggal
dirumah yang lebih layak dan nyaman.
Oleh : Rudi Candra
Setiawan
10.1.01.07.0207
Tidak ada komentar:
Posting Komentar