Mempertahankan Tradisi
Bentuk Rumah Kayu
Di
zaman modern dengan banyaknya desain rumah modern dan dengan berbagai material
tidak membuat warga Desa Sanggrahan, Gondang Kabupaten Nganjuk melupakan tradisi rumah berdesain tradisional.
Hampir semua warga Desa Sanggrahan membangun rumah mereka dengan rumah bergaya
tradisional. Hal ini terlihat dari bentuk rumah joglo dan menggunakan bahan
material kayu jati sebagai bahan utama pembuatan rumah warga.
Bentuk
rumah di Desa Sanggrahan tetap dipertahankan oleh warga karena bentuk rumah ini
sudah ada sejak dahulu dan merupakan salah satu warisan budaya yang menurut mereka
harus tetap dipertahankan. Hal ini dimaksudkan
untuk melestarikan budaya yang sudah turun temurun, meskipun modernisasi
telah masuk ke desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani ini.
Mempertahankan
rumah bentuk rumah yang unik ini bukan tanpa alasan, selain untuk
mempertahankan tradisi, rumah dengan bahan utamanya kayu ini dibuat karena warga
memanfaatkan hasil alam di daerah mereka. Kecamatan Gondang termasuk kecamatan
dengan penghasil kayu jati. Di desa Sanggrahan sendiri terdapat hutan jati. sehingga
kayu jati dipilih warga sebagai bahan utama untuk membangun rumah. Kayu jati
memang bisa bertahan lama hingga puluhan tahun, sehingga warga memilih kayu ini.
Menurut perhitungan warga, membangun rumah dengan kayu jati lebih hemat dan
efisien.
“Rumah
kayu ini tetap dipertahankan karena untuk mempertahankan tradisi. Sekitar Desa
Sanggrahan juga sebagai penghasil kayu jati jadi warga memanfaatkannya untuki
dijadikan bahan untuk membangun rumah. Dibandingkan rumah dengan material batu
bata, rumah kayu lebih murah dan rumah ini bisa dibongkar pasang jadi lebih
mudah.” Ujar Supartun, warga yang memiliki rumah kayu.
Selain
material kayu jati yang digunakan, bentuk rumah di Desa Sanggrahan ini
berbentuk joglo dengan posisi yang rendah. Menurut warga yang mempunyai rumah
seperti ini dikarenakan apabila ada angin kencang mereka merasa lebih nyaman
dan aman. dengan posisi rumah yang rendah angin kencang tidak akan merobohkan
rumah mereka.
Inilah
salah satu cara warga Desa Sanggrahan untuk menghormati tradisi yang sudah ada.
Mereka berharap agar generasi muda tidak malu membangun rumah berciri khas kayu
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar