NGANJUK-
Tentu kita sudah tahu banyak apa yang dimaksud dengan bawang merah. Bawang merah
yang dalam bahasa jawa biasa disebut dengan “ brambang” , merupakan salah
satu bahan dapur yakni untuk memasak,
dan ternyata di kawasan nganjuk bawang merah ini sudah mendarah daging dengan
kehidupan petani nganjuk, karena hasil utama petani di nganjuk adalah bawang
merah. Di nganjuk setiap beberapa bulan sekali akan ada panen bawang merah,
tapi khusus pada musim kemarau karena ketika musim hujan hasil akan jelek,
banyak bawang merah yang busuk, selain itu untuk penanaman sendiri membutuhkan
tanah yang khusus untuk menanam bawang merah. maka dari itu tidak semua daerah
dapat menanam bawang merah dan memang sepertinya di tanah nganjuk inilah yang
sesuai dan cocok untuk menanam bawang merah. Hampir semua masyarakat nganjuk
menjadi petani bawang merah khususnya di daerah mungkung rejoso ngnjuk. Banyak sekali
dijumpai masyarakat yang memiki hasil panen bawang merah, kita bisa melihat di
sudut – sudut rumah mereka banyak sekali bawang merah hasil panen. Nah ada
sebuah tradisi unik yang ada di nganjuk ini, mungkin bagi sebagian orang sudah
mengetahui tradisi ini yakni tradisi menggantung bawang merah. Di nganjuk setiap kali panen akan
ada tradisi ini, pertama seketika setelah panen mereka akan menjemur bawang
merah tersebut selama beberapa hari sampai bawang merah tersebut kering, ini
bisa di lihat dari daun bawang merah
yang menguning karena kering setelah kering petani bawang merah tersebut akan
menyimpan bawang merah tersebut yakni
dengan mengikat secara berkelompok kemudian menggantungnya baik itu di atap
rumah maupun di buatkan tempat sendiri, bukan di atap namun tetap posisi tersebut menggantung. Hal
ini bertujuan agar bawang merah yang disimpan ini bisa tahan lama, tidak busuk
bahkan sampai nanti musim tanam tiba.
oleh : Dwi Widayat
NPM : 10.1.01.07.0054
Tidak ada komentar:
Posting Komentar