oleh : heri marta krisdianto

Melihat keadaan yang demikian parahnya, pemerintah seolah
tutup mata dan tutup telinga. Tidak adanya tindak lanjut dari pemerintah untuk
desa tertinggal tersebut, sangat berpengaruh besar terhadap banyak hal, salah
satunya di pendidikan. Untuk sekolah dasar hanya terdapat satu, sedangkan untuk
melanjutkan kejenjang berikutnya yaitu sekolah menengah pertama (SMP) dan
sekolah menengah atas (SMA) mereka
harus turun ke bawah dengan jarak tempuh kurang lebih 20 km ditempuh dalam waktu
kurang lebih 1,5 jam dikarenakan jalan yang rusak dan tanjakan naik turun.
Selain itu tidak adanya sarana transportasi umum, mengharuskan mereka untuk
mengendarai motor sendiri setiap hari pulang dan pergi padahal mereka belum
cukup umur untuk mengendarai motor sendiri, dengan berbagai kemungkinan yang
kita tidak tahu. Ini sungguh sesuatu yang sangat memprihatinkan dan sangat
membutuhkan perhatian lebih dari pihak-pihak terkait.
“Saya setiap hari harus naik turun untuk menjual barang
dagangan bahan pokok ini, ya kalau di bilang capek ya pasti capek, di bilang
jenuh ya jenuh, tapi mau gimana lagi semua demi anak dan istri sebagai
kewajiban saya dan itu sudah menjadi kebiasaan saya tiap hari jadi sudah biasa
dengan keadaan jalan yang rusak dan jauh seperti ini” begitulah penuturan Kasdi
40 th warga desa Tritik kecamatan Rejoso kabupaten Nganjuk yang
berprofesi sebagai penjual sayuran keliling.
Pejabatnya nganjuk pada memperkaya diri sendiri...bupati nganjuk kena KPK tuh..alhamdulilah
BalasHapus