Rabu, 14 Mei 2014

Nganjuk, Bawang Merah Dan Tradisi Gantung Bawang Merah







 
NGANJUK- Tentu kita sudah tahu banyak apa yang dimaksud dengan bawang merah. Bawang merah yang dalam bahasa jawa biasa disebut dengan “ brambang” , merupakan salah satu  bahan dapur yakni untuk memasak, dan ternyata di kawasan nganjuk bawang merah ini sudah mendarah daging dengan kehidupan petani nganjuk, karena hasil utama petani di nganjuk adalah bawang merah. Di nganjuk setiap beberapa bulan sekali akan ada panen bawang merah, tapi khusus pada musim kemarau karena ketika musim hujan hasil akan jelek, banyak bawang merah yang busuk, selain itu untuk penanaman sendiri membutuhkan tanah yang khusus untuk menanam bawang merah. maka dari itu tidak semua daerah dapat menanam bawang merah dan memang sepertinya di tanah nganjuk inilah yang sesuai dan cocok untuk menanam bawang merah. Hampir semua masyarakat nganjuk menjadi petani bawang merah khususnya di daerah mungkung rejoso ngnjuk. Banyak sekali dijumpai masyarakat yang memiki hasil panen bawang merah, kita bisa melihat di sudut – sudut rumah mereka banyak sekali bawang merah hasil panen. Nah ada sebuah tradisi unik yang ada di nganjuk ini, mungkin bagi sebagian orang sudah mengetahui tradisi ini yakni tradisi menggantung  bawang merah. Di nganjuk setiap kali panen akan ada tradisi ini, pertama seketika setelah panen mereka akan menjemur bawang merah tersebut selama beberapa hari sampai bawang merah tersebut kering, ini bisa di lihat  dari daun bawang merah yang menguning karena kering setelah kering petani bawang merah tersebut akan menyimpan  bawang merah tersebut yakni dengan mengikat secara berkelompok kemudian menggantungnya baik itu di atap rumah maupun di buatkan tempat sendiri, bukan di atap  namun tetap posisi tersebut menggantung. Hal ini bertujuan agar bawang merah yang disimpan ini bisa tahan lama, tidak busuk bahkan sampai nanti musim tanam tiba.





oleh   : Dwi Widayat
NPM  : 10.1.01.07.0054

Tidak ada komentar:

Posting Komentar