Sabtu, 03 Mei 2014

Mempertahankan Tradisi Bentuk Rumah Kayu

Oleh : Ernaningsih (10.1.01.07.0060)



Mempertahankan Tradisi Bentuk Rumah Kayu
Di zaman modern dengan banyaknya desain rumah modern dan dengan berbagai material tidak membuat warga Desa Sanggrahan, Gondang Kabupaten Nganjuk  melupakan tradisi rumah berdesain tradisional. Hampir semua warga Desa Sanggrahan membangun rumah mereka dengan rumah bergaya tradisional. Hal ini terlihat dari bentuk rumah joglo dan menggunakan bahan material kayu jati sebagai bahan utama pembuatan rumah warga.
Bentuk rumah di Desa Sanggrahan tetap dipertahankan oleh warga karena bentuk rumah ini sudah ada sejak dahulu dan merupakan salah satu warisan budaya yang menurut mereka harus tetap dipertahankan. Hal ini dimaksudkan  untuk melestarikan budaya yang sudah turun temurun, meskipun modernisasi telah masuk ke desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani ini.
Mempertahankan rumah bentuk rumah yang unik ini bukan tanpa alasan, selain untuk mempertahankan tradisi, rumah dengan bahan utamanya kayu ini dibuat karena warga memanfaatkan hasil alam di daerah mereka. Kecamatan Gondang termasuk kecamatan dengan penghasil kayu jati. Di desa Sanggrahan sendiri terdapat hutan jati. sehingga kayu jati dipilih warga sebagai bahan utama untuk membangun rumah. Kayu jati memang bisa bertahan lama hingga puluhan tahun, sehingga warga memilih kayu ini. Menurut perhitungan warga, membangun rumah dengan kayu jati lebih hemat dan efisien.
“Rumah kayu ini tetap dipertahankan karena untuk mempertahankan tradisi. Sekitar Desa Sanggrahan juga sebagai penghasil kayu jati jadi warga memanfaatkannya untuki dijadikan bahan untuk membangun rumah. Dibandingkan rumah dengan material batu bata, rumah kayu lebih murah dan rumah ini bisa dibongkar pasang jadi lebih mudah.” Ujar Supartun, warga yang memiliki rumah kayu.
Selain material kayu jati yang digunakan, bentuk rumah di Desa Sanggrahan ini berbentuk joglo dengan posisi yang rendah. Menurut warga yang mempunyai rumah seperti ini dikarenakan apabila ada angin kencang mereka merasa lebih nyaman dan aman. dengan posisi rumah yang rendah angin kencang tidak akan merobohkan rumah mereka.
Inilah salah satu cara warga Desa Sanggrahan untuk menghormati tradisi yang sudah ada. Mereka berharap agar generasi muda tidak malu membangun rumah berciri khas kayu ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar